Cacingan pada Anak

Meski cacingan tak tergolong penyakit berat, cacingan tetap tak boleh dianggap remeh. Terutama jika terjadi dimasa pertumbuhan. Pasalnya, anak bisa kekurangan gizi. Penyakit cacingan masih tergolong tinggi di Indonesia. Penyebabnya antara lain, iklim tropis dan kelebaban udara yang memang sangat sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan larva serta telur cacing. Juga karena faktor sosial ekonomi yang buruk, keberhasilan yang tak terjaga, dan kepadatan penduduk.
Ada 4 jenis cacing yang menyerang yaitu :
• Cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) : Gejalanya sering kembung, mual, dan muntah-muntah, kehilangan nafsu makan dan umumnya dibarengi diare.
• Cacing cambuk (Trichuris trichuira) : Pada kondisi ringan tak menampakkan gejala, namun pada kondisi berat menyebabkan kondisi yang parah.
• Cacing tambang (Ancylostoma Duodenale) : Gejalanya lesu, pucat, dan bisa mengakibatkan anemia berat.
• Cacing kremi (Enterobius Vermicularis) : Gejalanya telur cacing kremi masuk kedalam tubuh melalui mulut lalu bersarang diusus besar. Setelah dewasa, cacing berpindah ke anus. Dalam jumlah banyak, cacing ini menimbulkan gatal-gatal dan biasanya muncul malam hari.
Nb : Untuk itu para ibu-ibu jagalah sikecil dengan memmperhatikan kebersihan dan peyajian menu sehari-harinya, agar terhindar dari cacingan.

No comments:

Post a Comment